Taman Laman Bunda Tepi Laut, yang terletak di Jalan Hang Tuah, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, adalah destinasi wisata tepi laut yang menawarkan pesona alam dan fasilitas yang menyenangkan bagi keluarga. Resmi dibuka pada akhir tahun 2015, taman ini segera menjadi ruang publik yang digemari karena pemandangan laut yang indah dan desain taman yang estetis.
Salah satu daya tarik utama Taman Laman Bunda adalah panorama sunset yang memukau. Pengunjung dapat menikmati semburat jingga di ufuk barat sambil ditemani angin laut yang sejuk dan deburan ombak lembut . Keberadaan Pulau Penyengat di kejauhan menambah kekayaan visual, memberikan latar fotogenik yang kerap diburu bagi para wisatawan dan keluarga.
Taman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang ramah keluarga, termasuk tiga area bermain anak, jalur pedestrian untuk jalan santai atau bersepeda, serta sarana olahraga untuk dewasa. Tersedia pula bangku beton dan tempat bersantai di sepanjang tepi laut, sehingga pengunjung bisa sekadar duduk menikmati suasana atau menunggu senja dengan nyaman.
Secara arsitektur, taman ini memiliki ikon berupa “Gedung Gonggong” yang unik, menyerupai siput gonggong hewan khas Riau. Gedung ini berfungsi sebagai titik fokus dan pusat informasi wisata, menambah nilai estetika dan identitas budaya lokal.
Taman Laman Bunda juga menjadi tempat bagi berbagai aktivitas budaya dan sosial. Acara lokal seperti konser musik, pameran seni, pasar malam (bazaar), hingga festival tempatan secara rutin digelar, menjadikan taman ini pusat keramaian dan interaksi masyarakat.
Namun, taman ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Penerangan malam hari masih minim, yang menyebabkan area ini rawan penyalahgunaan dan menurunnya keamanan suasana malam hari . Fasilitas seperti WC umum dan bangku kadang mengalami vandalism atau kerusakan. Pihak pemerintah setempat telah berupaya melakukan penertiban pedagang kaki lima serta kontainer agar taman tetap rapi dan sesuai fungsi ruang terbuka hijau.
Secara umum, Taman Laman Bunda Tepi Laut menawarkan kombinasi alami dan buatan manusia yang harmonis: lapangan terbuka lembut, fasilitas modern, serta panorama tepi laut yang memikat. Akses ke taman cukup mudah dengan kendaraan pribadi atau sewaan, dan pengunjung tidak dikenakan biaya masuk menjadikannya pilihan rekreasi hemat dan dekat di kota.
Karena letaknya di kawasan pesisir, taman ini juga menjadi obyek studi lingkungan. Beberapa bagian tembok pembatas laut mengalami kerusakan akibat gelombang dan pasang air, namun pemerintah segera melakukan perbaikan demi menjaga keselamatan pengunjung.
Kesimpulan:
Taman Laman Bunda Tepi Laut adalah destinasi wisata kota yang memadukan keindahan alam pesisir dengan fasilitas rekreasi keluarga. Panorama sunset, Gedung Gonggong khas, area bermain anak, dan jalur santai menjadikannya tempat yang menarik untuk semua kalangan. Meski menghadapi tantangan seperti minimnya penerangan malam dan pemeliharaan fasilitas, berbagai upaya perbaikan dan penataan terus dilakukan. Bagi warga Tanjungpinang dan wisatawan, taman ini adalah lokasi ideal untuk melepas penat, bersosialisasi, dan menikmati keindahan laut tanpa menguras kantong.
Semoga esai ini membantu memberi gambaran lengkap sekitar 500 kata tentang pesona dan nilai wisata Taman Laman Bunda Tepi Laut!