Merkuri, terutama bentuk organiknya yaitu metilmerkuri, masuk ke air dari polusi industri maupun proses alami. Mikroorganisme mengubah merkuri menjadi metilmerkuri, yang kemudian masuk ke rantai makanan dan terakumulasi pada jaringan ikan terutama predator besar dan berumur panjang. Tidak hanya produk kecantikan ataupun yang lainnya mengandung merkuri, bahkan ikan yang alami juga ada yang mengandung merkuri tinggi. Merkuri yang terkandung di Ikan ada yang mengandung merkuri tinggi dan merkuri rendah.
Risiko Kesehatan Paparan Merkuri:
– Sistem saraf & otak: terutama pada janin dan anak, dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, gangguan kognitif, memori, dan koordinasi.
– Orang dewasa: paparan tinggi dapat memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, fungsi ginjal terganggu, serta gangguan sensorik seperti mati rasa dan penglihatan terganggu.
– Keracunan akut: contoh nyata adalah penyakit Minamata di Jepang akibat limbah merkuri, menyebabkan kelumpuhan, kehilangan pendengaran, dan gejala neurologis parah.
Ikan dengan tingkat merkuri tinggi:
– Hiu, ikan todak, king mackerel, tuna mata besar (bigeye/bluefin), marlin, tilefish, orange roughy, southern bluefin tuna.
Ikan dengan merkuri rendah:
– Salmon, trout, sarden, mackerel Atlantik, cod, pollock, shrimp, kerang, cumi-cumi, scallop.
Pedoman Konsumsi Aman:
– Hindari ikan bermerkuri tinggi seperti hiu, todak, king mackerel, tilefish
– Konsumsi maksimal 2 porsi (≈340 g) per minggu dari berbagai jenis ikan rendah merkuri.
– Perhatikan nilai gizi ikan tinggi omega‑3 (sarden, salmon) mendukung kesehatan jantung dan otak .
Kelompok Risiko Tinggi:
– Ibu hamil, menyusui, balita sangat rentan dampak neurologis, sehingga perlu selektif memilih ikan.
– Orang dewasa dan anak >6 tahun tetap bisa sehat konsumsi ikan jika mematuhi pedoman konsumsi.
Tips Aman Konsumsi Ikan:
– Pilih ikan berukuran kecil atau menengah dan predator tingkat rendah (sardine, pollock, tilapia).
– Variasikan jenis ikan, agar gizi optimal tanpa risiko merkuri berlebih.
– Hindari ikan predator besar di kalangan anak dan ibu hamil.
– Dukung kampanye kesadaran: baru-baru ini Prancis evaluasi ulang batas merkuri tuna kalengan karena 57 % melebihi standar lama.
Kesimpulan:
Ikan ternyata mengandung merkuri yang tidak baik untuk kesehatan. Namun bukan semua ikan mengandung merkuri, ada yang mengandung tingkat merkuri yang tinggi, ada juga yang mengandung merkuri rendah.
Mengkonsumsi ikan lebih baik memperhatikan terlebih dahulu produk ikan yang akan dimakan, untuk menghindari penyakit yang mungkin saja datang dari kandungan merkuri yang tinggi dalam ikan.