Bakmi Daging Babi Makanan Khas Cina yang Melegenda

By | 21 Agustus 2025

Bakmi daging babi adalah salah satu sajian kuliner khas Tionghoa (Cina) yang telah dikenal luas, tidak hanya di negara asalnya, tetapi juga di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Perpaduan antara mi kenyal, daging babi yang gurih, dan bumbu khas Tiongkok menjadikan hidangan ini sebagai ikon kuliner tradisional yang kaya rasa dan budaya.

Asal Usul dan Sejarah: 
Mi merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. Dalam sejarahnya, bangsa Tionghoa telah mengembangkan berbagai jenis mi, dari mi telur, mi beras, hingga mi gandum. Bakmi berasal dari kata “bak” dan “mi” sehingga secara harfiah berarti mi dengan daging  dalam hal ini, biasanya daging babi.
Hidangan ini diyakini mulai populer pada masa Dinasti Tang dan berkembang pesat hingga masa Dinasti Qing. Resep dan variasinya menyebar melalui jalur perdagangan dan migrasi, menjadikannya hidangan umum di komunitas Tionghoa di Asia Tenggara dan dunia.

Ciri Khas Bakmi Daging Babi:
1. Mi yang Kenyal
Mi dalam bakmi Tionghoa biasanya dibuat dari tepung terigu, telur, dan sedikit air alkali (kansui) yang memberikan tekstur kenyal khas dan warna agak kekuningan.
2. Topping Daging Babi
Daging babi bisa disajikan dalam berbagai bentuk:
Chasiu : Daging babi merah manis yang dipanggang.
Bakso Babi: Campuran daging cincang yang dibentuk bulat.
Daging Cincang Tumis: Dengan bumbu kecap asin, bawang putih, dan minyak wijen.
Samcan : Perut babi panggang atau goreng yang renyah di luar dan lembut di dalam.
3. Pelengkap
Biasanya disajikan dengan:
– Sayur sawi atau caisim rebus,
– Pangsit rebus atau goreng,
– Minyak bawang atau lemak babi,
– Kuah kaldu bening terpisah.
4. Rasa dan Aroma
Bakmi daging babi terkenal dengan rasa gurih, manis, dan sedikit asin, dengan aroma khas dari minyak wijen, kecap, dan lemak babi.

Variasi Regional: 
Bakmi Hongkong: Menggunakan chasiu dan mi tipis.
Bakmi Sichuan: Lebih pedas dan menggunakan lada Sichuan.
Bakmi Hokkian (Fujian): Lebih kental rasa manis-asin dan sering disajikan dengan kuah.

Di Indonesia sendiri, bakmi daging babi juga hadir dalam berbagai versi, seperti:
Bakmi Medan: Dikenal dengan samcan goreng dan chasiu.
Bakmi Pontianak: Disajikan dengan topping lengkap dan kuah kaldu gurih.
Bakmi Bangka: Cita rasa gurih manis dengan acar cabai.

Aspek Budaya dan Religius: 
Bagi komunitas Tionghoa, bakmi sering dihidangkan pada hari ulang tahun sebagai simbol umur panjang, karena bentuk mi yang panjang dianggap sebagai lambang keberkahan dan kelanggengan hidup.
Namun, karena menggunakan daging babi, makanan ini tidak dikonsumsi oleh umat Muslim dan beberapa komunitas lainnya. Oleh karena itu, di daerah yang mayoritas Muslim, bakmi babi hanya dijual di restoran non-halal atau di kawasan pecinan.

Kesimpulan: 
Bakmi daging babi merupakan warisan kuliner Cina yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat budaya. Kombinasi antara bahan berkualitas, bumbu autentik, dan teknik pengolahan tradisional membuatnya tetap digemari lintas generasi. Di balik semangkuk mi yang sederhana, tersimpan sejarah panjang dan rasa yang memikat dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *