Bali, Pulau dewata yang dikenal dengan kekayaan budaya dan tardisi spiritualnya, memiliki banyak pura yang menjadi tujuan wisata religi sekaligus tempat suci umat Hindu. Salah satu pura yang paling terkenal dan banyak dikunjungi adalah pura Tirta Empul, yang terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Pura ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata spiritual yang menghadirkan pengalaman unik melukat atau penyucian diri dengan air suci.
– Sejarah Dan Asal Usul Pura Tirta Empul
Pura Tirta Empul didirikan sekitar tahun 926 Masehi pada masa pemerintahan Raja Chandrabhaya Warmadewa. Nama “Tirta Empul” berarti “air suci yang menyembur keluar dari tanah”. Air ini diyakini muncul dari mata air yang diciptakan oleh Dewa Indra dalam mitologi Hindu Bali, sebagai cara untuk menyembuhkan pasukannya yang diracuni oleh raja jahat bernama Mayadanawa. Sampai saat ini, mata air tersebut masih terus mengalir dan menjadi pusat dari seluruh aktivitas keagamaan di pura ini. Air suci ini dianggap memiliki kekuatan untuk menyucikan tubuh, jiwa, dan pikiran dari energi negatif.
– Arsitektur Dan Tata Ruang Pura
Pura Tirta Empul memiliki tata ruang khas pura Hindu Bali, yaitu tiga bagian utama
. Jaba Pura halaman luar : tempat pertama yang dimasuki pengunjung sebelum masuk ke area utama.
. Jaba Tengah halaman tengah : area yang paling terkenal karena di sinilah terdapat kolam pemandian suci dengan balasan pancuran
. Jeroan halaman dalam : area terdalam dan paling suci, yang digunakan khusus untuk sembahyang umat hindu
Kolam suci di halaman tengah adalah daya tarik utama. Terdapat lebih dari 10 pancuran yang digunakan untuk melukat. Setiap pancuran memiliki nama dan fungsi berbeda, mulai dari penyucian fisik hingga spiritual.
– Tradisi Penyucian Diri
Salah satu pengalaman yang paling berkesan di pura tirta empul adalah melukat, yaitu prosesi penyucian diri dengan air suci. Wisatawan maupun umat Hindu bisa mengikuti ritual ini dengan mandi di bawah pancuran secara berurutan. Air yang mengalir diyakini bisa membersihkan energi negatif, memberi ketenangan, dan membawa keberkahan. Sebelum melakukan melukat, biasanya pengunjung mengenakan kamen atau kain sarung, dan memanjatkan doa terlebih dahulu di depan pura. Melukat bukan hanya kegiatan fisik, tetapi juga bentuk refleksi batin dan pembaruan spiritual.
-Daya Tarik Lain dan Lokasi Strategis
Pura Tirta Empul dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah, seperti pepohonan rindang, sawah, dan perbukitan. Di atas kompleks pura ini juga terdapat Istana Presiden Tampaksiring, yang dibangun oleh Presiden Soekarno. Lokasinya yang strategis di kawasan Ubud membuat pura ini mudah dijangkau dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kesimpulan
Pura Tirta Empul bukan hanya tempat wisata, tetapi juga pusat spiritual yang menyentuh hati setiap pengunjung. Dengan keindahan arsitektur, sejarah panjang, dan air suci yang mengalir abadi, tempat ini menghadirkan pengalaman yang mendalam dan bermakna. Melukat di Tirta Empul bukan sekadar kegiatan wisata, tetapi sebuah perjalanan jiwa untuk mencapai keseimbangan, ketenangan, dan kebersihan batin.