Penyebab Seseorang yang Memiliki Darah Manis Mudah Luka dan Membekas

By | 2 September 2025

Dalam masyarakat, istilah “darah manis” sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang kulitnya mudah gatal, digigit serangga, atau luka, lalu meninggalkan bekas hitam yang sulit hilang. Meskipun “darah manis” bukan istilah medis resmi, istilah ini sering dikaitkan dengan kondisi kulit sensitif, reaksi alergi, atau bahkan gejala awal dari kadar gula darah yang tinggi.

1. Reaksi Kulit yang Berlebihan
Orang yang disebut berdarah manis biasanya memiliki kulit yang sensitif terhadap gigitan serangga, makanan tertentu, atau bahan kimia. Ketika terjadi iritasi atau luka kecil, kulit mereka bisa bereaksi lebih parah, menyebabkan peradangan, rasa gatal, dan luka yang membesar, lalu meninggalkan bekas hitam.
2. Gangguan Proses Penyembuhan Luka
Jika luka kecil sulit sembuh atau justru memburuk, ini bisa disebabkan oleh aliran darah yang kurang baik atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pada orang dengan kadar gula darah tinggi (seperti penderita diabetes), proses penyembuhan luka memang lebih lambat, sehingga luka lebih mudah terinfeksi dan meninggalkan bekas.
3. Gatal dan Kebiasaan Menggaruk
Gigitan nyamuk atau iritasi kulit ringan bisa terasa sangat gatal bagi sebagian orang. Jika digaruk terlalu sering atau terlalu keras, kulit bisa lecet dan terbuka, lalu berubah menjadi luka yang membekas hitam (hiperpigmentasi pasca-inflamasi).
4. Hiperpigmentasi Pasca Luka
Orang dengan “darah manis” sering mengalami hiperpigmentasi, yaitu penggelapan warna kulit setelah luka sembuh. Ini disebabkan oleh peningkatan produksi melanin (zat pewarna alami kulit) saat kulit mengalami peradangan atau trauma. Kondisi ini umum terjadi pada orang dengan warna kulit sawo matang atau gelap.
5. Gigitan Serangga Lebih Menarik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serangga seperti nyamuk lebih tertarik pada orang dengan suhu tubuh tinggi, bau badan tertentu, atau kadar gula dalam keringat yang tinggi. Inilah sebabnya, orang yang disebut berdarah manis lebih sering digigit nyamuk, sehingga berisiko lebih tinggi mengalami luka bekas gigitan.

Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jika kamu merasa memiliki gejala seperti “darah manis”, berikut beberapa tips yang bisa membantu:
– Hindari menggaruk luka atau gigitan serangga.
– Gunakan krim anti gatal atau salep antiseptik untuk mengurangi iritasi.
– Jaga kebersihan kulit dan gunakan losion atau pelembap untuk menghindari kulit kering.
– Gunakan pakaian tertutup saat berada di luar rumah agar terhindar dari gigitan serangga.
– Jika luka sering terjadi dan sulit sembuh, periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius, seperti diabetes.

Kesimpulan:
Istilah “darah manis” memang tidak dikenal dalam dunia medis, tapi menggambarkan kondisi nyata yang sering dialami banyak orang. Kulit yang sensitif, proses penyembuhan yang lambat, dan kecenderungan meninggalkan bekas hitam bisa menjadi tanda bahwa tubuh memerlukan perhatian lebih, baik dari segi perawatan kulit maupun pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Menjaga kebersihan, tidak menggaruk kulit, serta memeriksakan kadar gula darah secara rutin bisa membantu mencegah masalah ini menjadi lebih serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *